KBMN-29 (2): Kesungguhanmu untuk Menulis ada Hasilnya





Judul                 : Kesungguhanmu untuk Menulis ada Hasilnya
Resume ke      : 2
Gelombang       : 29
Hari/ Tanggal    : Rabu, 21 Juni 2023
Tema                : Menjadikan Menulis sebagai Passion
Narasumber     : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Moderator         : Sigid Purwo Nugroho, SH


Hari ini, Rabu 21 Juni 2023, Kegiatan Belajar Menulis Nusantara (KBMN) kembali melaksanakan pertemuan kedua yang terlaksana dengan lancar. Narasumber kali ini adalah Ibu Sri Sugiastuti yang lebih dikenal dengan panggilan Bunda Kanjeng.


Wanita kelahiran Semarang, 8 April 1961 ini memiliki dedikasi yang tinggi pada bidang literasi. Tentu saja semangat juang yang Bunda Kanjeng miliki membuat kaum muda perlu menjadikannya teladan yang perlu ditiru. 


Materi yang menjadi fokus pada pertemuan ini adalah ‘Produktif di Usia Senja’. Bunda Kanjeng memaparkan bahwasanya alasan memfokuskan materi pada hal ini dikarenakan apa yang saat ini Bunda Kanjeng rasakan. 


Bunda Kanjeng juga mengungkapkan mengenai kecintaannya pada literasi sudah ada sejak zaman SMP dulu. Meskipun begitu, keseriusannya di dalam dunia tulis-menulis baru muncul beberapa tahun ini dan ia sama sekali tidak menyesalinya. 


Seseorang yang suka menulis butuh komitmen tinggi untuk menjadikannya sebagai penulis besar dan karena komitmen itu pula Bunda Kanjeng bisa seperti saat ini di usianya sekarang. 


Ketekunan Bunda Kanjeng dalam mempelajari banyak hal baru harus menjadi cambuk bagi kita semua untuk terus membangkitkan semangat menulis yang mungkin sudah lama terpendam. 


Jadikan menulis sebagai passion, yaitu sesuatu yang membuat kita bersemangat sampai antusiasme yang kita miliki untuk menulis bukan hanya karena maksud tertentu. 


Orang-orang yang passionnya adalah menulis akan memperlakukan menulis sebagai hal spesial dalam hidupnya, secara lebay mungkin istilahnya adalah tanpa kamu aku hampa. Mereka pun akan merasa hampa tanpa menulis. 


Mereka juga akan bersungguh-sungguh mengerjakan hal yang menjadi passionnya tanpa menitikberatkan atau berekspektasi lebih dari hal tersebut. Kesungguhan inilah yang dibutuhkan oleh para penulis karena meskipun tanpa penghasilan, proses yang panjang akan membawa keuntungan. 


Seperti salah satu mahfudzot atau peribahasa dalam bahasa Arab, yaitu:


ِاجْهَدْ وَلاَ تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلاࣰ فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ 

"Bersungguh-sungguhlah kamu, janganlah kamu bermalas-malasan, dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu akibat bagi orang yang bermalas-malasan.”


Bersungguh-sungguhlah dalam menulis karena hasil dari kesungguhan itu pasti datang sebesar dengan usaha yang kita lakukan. Jangan putus asa meskipun perlu proses yang  panjang di dalamnya.


Berbanding terbalik apabila yang kita lakukan hanyalah bermalas-malasan karena sampai kapanpun apa yang kita inginkan tidak akan pernah terwujud, kecuali kita mulai untuk mengusahakannya. 


Belajarlah dari Bunda Kanjeng yang bersungguh-sungguh dalam menulis dan semakin produktif di usia senja. Pada akhirnya kesungguhannya membuahkan hasil dan nilai rupiah.


Kamu kapan mau bersungguh-sungguh untuk menulis?


Komentar

Posting Komentar